![]() |
Pada awalnya Sebuah keluarga bahagia yang terdapat 2 anak perempuan ketika itu msh duduk di bangku SD untuk kakak dan adik selisih 4 tahun. mungkinlah cobaan dalam keluarga tidaklah mudah,,,,,,,,begitu tahun demi tahun dilalui cobaan datang silih berganti mungkin inilah yang dinamakan ujian dalam hidup berumah tangga. Tidaklah sikat,,,sudah puluhan tahun dilewati bersama dalam suka dan duka,,,,tapi ketika ada godaan dari orang ketiga mungkinlah ini cobaan yang begitu berat jika menjalani sebuah rumah tangga,,,,ketika ibu rumah tangga yang tiap harinya haya mengurus semua keperluan anak dan suami tidak mengerti cara mencari uang sendiri, hanya mengandalkan pemberian dari suami. dan telah beberapa hari dilalui barulah seorang ibu rumah tangga itu mengerti bahwa ada wanita lain dalam rumah tangganya itu, karena ingin tidak diketahui anak2 yang disayangi seorang ibu memendam rasa pedih itu sendiri,,tapi setelah beberapa bulan berjalan dan sikap dari seorang ayah yang lupa dengan segalanya hingga sampai meninggalkan kluarga demi seorang wanita lain, pada akhirnya setelah beberapa tahun ditinggal seorang ibu tersebut sudah tidak bisa menahan semua kesedihan yang selama ini dirasakan sampai akhirnya harus pergi meninggalkan ke dua anaknya yang semasa itu anak yang pertama masih SMP sedangkan anak yang kedua masih duduk di bangku SD.
Setelah kepergian seorang ibu yang dikasihi anak-anak ini harus berjuang sendiri dalam menjalani hidup,,,,,,untuk biaya makan dan sekolah anak-anak ini hanya mengandalakan tinggalkan dari ibu yang sangat rajin menabung tapi jika hanya mengandalkan itu smua tidaklah mungkin cukup karena biaya hidup tidaklah sedikit apa lagi masih ditambah biaya sekolah yang tidak sedikit,,,,,,,,,
Hari demi hari dilalui dengan kesedihan tapi dengan keinginan maju biar tak terpuruk dari keadaan kedua anak ini belajar tegar yaitu dengan seorang kakak bekerja ikut orang setelah lulus SMP karena tidak ada biaya untuk melanjutkan sekolah, sedang untuk adiknya masih ikut nenek dari ayah yang telah meninggalkan smua kluarga demi wanita lain, karenan biaya sekolah yang semakin lama semakin banyak si nenek merasa keberatan dengan biaya hidup dari si cucunya oleh karena itu si anak ini diserahkan kepada adik dari ibunya yang tinggal tidak jauh dari rumah si anak-anak ini selain itu kluarga dari kakak kandung yang pertama dari ibu ini kebetulan tergolong mampu, selain itu semua anak dari bude ini sudah bekerja semua.
Dari hari pertama dirumah bude emang terasa menyenangkan karena pada hari itu si kakak juga pulang karena ini menemani adiknya. Anak dari bude ini yang pertama bekerja di Jakarta bersama suaminya yang kebetulan juga belum di kasih kepercayaan dari Allah SWT untuk mempuyai seorang anak jadi anak pertama dari bude sangat menyanyangi si adik sepupunya ini, sedangkan anak kedua dari bude bekerja tak jauh dari tempat tinggalnya. Setelah anak ini merasa dah nyaman tinggal bersama bude kakak kembali ke Surabaya untuk bekerja, sedangkan si adik ini mulai menyesuaikan cara kehidupan dan peraturan dari keluarga bude ini, pada awalnya emang si anak merasa aneh karena peraturan – peraturan di keluarga ini cukup ketat. Tapi karena keinginan untuk sekolah dan demi masa depan si anak ini tetap tegar dan menerima apapun yang akan terjadi.
Setelah beberapa bulan bahkan taun di jalani si anak mulai mengerti akan peraturan-peraturan yang lumayan keras yang ada pada keluarga ini, karena itu semua juga untuk kebaikan dari anak ini agar bias mengerti akan tanggung jawab serta tegar dalam menjalani kehidupan yang sangat kejam ini. Mengingat dari kisah apa yang terjadi pada keluarga adiknya yang meninggal karena di tinggal laki-laki demi wanita lain.
Setelah lulus SMP si anak ini melanjutkan ke jenjang SMA karena mungkin untuk melanjutkan ke Kuliah belum bisa di pastikan bisa ngaknya maka anak bude yang kedua ini menyuruh melanjukan ke SMK aja karena mungkin setelah lulus bisa langsung kerja gitu.
Pada saat akan mendaftarkan ke sekolah itu, ya karena dengan ketidak beranian maka ditemanilah adik sepupunya ini untuk mendaftar bahkan member arahan-arahan bagaimana cara serta bimbingan untuk semua keperluan pendaftaran yang pada saat itu si kakak sepupu ini kenal baik sama guru-guru di sekolah itu karena dulu kakak sepupu itu juga sekolah di situ, yak arena mungkin juga kakak tergolong anak yang lumayah pinter juga sih makanya banyak guru yang kenal ma kakak sepupunya ini.
Setelah anak diterima disekolah ini untuk pergi kesekolah adik ini selaku berangkat bersama dengan kakak sepupunya yang kebetulah dekat sama sekolahan, sedangkan untuk pulangnya tiap hari selalu naik kendaraan umum yaitu bus, karena jam masuk kerja kakak sepupu adalah jam 07.30 WIB sedangkan untuk jam masuk sekolah kan sudah biasa yaitu jam 07.00 WIB, maka si adik ini hampir tiap hari terlambat yang maklum orang berangkat dari rumah aja jam 06.45 WIB. Karena hamper tiap hari terlambat maka hukuman – hukuman dari keterlambatan itu sudahlah menjadi hal biasa bahkan menjadi rutinitas setiap harinya di sekolah.
Karena jadwal pulang jam 13.30 WIB dari sekolah dan untuk sampai dirumah maka si bude ini menetapkan jam 14.00 WIB haruslah sudah sampai rumah, ya karena naik kendaraan umum tidaklah mungkin bisa di pastikan jam segitu maka tiap harinya si anak ini bila pulang sekolah haruslah buru-buru agar tiap tidak ketinggalan bus yang pertama karena bila tidak udah siap-siao deh dengan omelan bude yang sangatlah panas bilang didengarkan di telinga.
Untuk rutinitas alias jadwal tiap hari si anak ini sudahlah dari SMP dulu ketika pertama ikut keluarga ini yang begitu banyak sekali alias tetek bengek jadi untuk tiap pagi harus nyuci baju, nyuci piring, nyapu, ngepel itulah yang harus dikerjakan tapi karena itu sudah menjadi tanggung jawab dan bahkan sudah menjadi rutinitas kerjaan tiap hari dirumah maka bukan menjadi hal yang berat. Tapi karena di sekolah tiap 1 minggu ada jam pelajaran Penjaskes alias olah raga yang jam pelajaran nya di luar jam sekolah yang itu harus di ajarkan sebelum jam pelajaran efektif makan jam pelajaran olah raga itu di mulai dari jam 04.30 WIB. Sedangkan jarak sekolah sama rumah + 15 km yang bila naek sepeda adalah 30 menit makan si anak harus lah berangkat jam 04.00 WIB, walaupun harus berangkat jam sepagi itu tetapkah jadwal nyuci tiap pagi nya masih harus di lakukan karena sudah menjadi tanggung jawab maka si anak ini haruslah bangun jam 03.00 untuk nyuci hingga setelah selsai barulah sholat dan setelah itu siap-siap berangkat olahraga. Sebenarnya itulah hal yang sangat menyebalkan tapi yam au bagaimana lagi toh itu semua juga dah biasa jadi ya,,,,,,,dah biasa.
Setelah tiga tahun sekolah di SMK hingga mau lulus barulah ada kabar bahwa si ayah yang meninggalkannya sejak duduk di bangku kelas 5 SD. Ya walaupun sebenarnya dalam hati si anak merindukan kasih sayang dari ayah kandung, tapi karena rasa kebencian yang begitu sangat maka si anak ini berusaha tidak ingin tau akan kabar itu semua. Tapi setelah kabar itu muncul semua keluarga dari ayah ini mulai senang karena ya mungkin bisa minta imbalan lah karena dulu telah ngurusin anak-anak yang di tinggalkannya, yang kenyataannya tidak seperti itu karena anak – anak yang di tinggalkannya ini haruslah berjuang sendiri demi menjalani hidup ini.
Setelah kabar itu mulai diberbicarakan kalau itu beneran maka adik-adik dari ayah ini mencari setiap sumber yang ada dan ternyata itu benar hingga akhirnya ayah ini pulang kerumah bersama wanita lain. Karena pada saat itu kebetulah hari libur sedangkan anak yang ikut bude itu ada dirumah bersama-sama keluarga yang selama ini mengasuhnya itu, yang sudah di anggap sebagai keluarga sendiri yang begitu menyayangi tanpa ada membeda-bedakan akan anak kandungnya atao bukan.
Pada saat itu pula yang si kakak dari anak yang di tinggalkan ini sudah berkeluarga dan sudah mempunyai 1 anak, mungkinlah pemikirannya sudah dewasa dari pada adik ini yag masih duduk di bangku SMK kelas 3 ini, yang bisa menerima kedatangan dari ayah yang meninggalkannya bgertahun-tahun tapi lain halnya dengan adik yang iku bude ini dia tidak bisa menerimanya bahkan dalam hatinya ia menangis karena mengingat dari kisah-kisah yang dulu ketika ibu masih ada. Karena ketidak ingin taunya anak terhadap ayah yang telah meninggalkan bertaun-taun yang sebenarnya si anak ini ingin memeluk ayah yang lama menginggalkannya itu tapi itu semua tidaklah mungkin karena rasa benci si anak kepada si ayah yang telah meninggalkan semua keluarga demi wanita lain. Maka si anak ini lebih ingin menyendiri di dalam kamar dari pada harus melihat ayah yang akan membuat hati menangis karena mengingat semuanya yang terjadi.
Hingga pada saat pengumuman kelulusan sekolah dan si anak ini sudahlah dinyatakam lulus dan nilai dari kelulusan juga lumayan memuaskan maka si anak ini ingin sekali melanjutkan kuliah tapi berhubung bude yang sudah tua dan merasa tidak mampu untuk membiayai kuliah maka si anak ini mencoba ngomong baik-baik ke ayah yang telah lama meninggalkannya agar bisa di biayai dalam kuliahnya nanti, tapi apa yang terjadi si ayah tidak ada rasa penyesalan sama sekali kepada si anak yang telah lama berjuang sendiri menjalani hidup dengan berbagai rintangan serta mungkin hampir masa kekanak-kanakan hilang karena tidak bisa menikmati masa kecil dengan main – main seperti anak yang lain, setelah lama mencoba telp ayah untuk bisa meminta biaya untuk kuliah tapi si ayah malah member syarat yaitu bila mau di biayai kuliah haruslah si anak ini memanggil si wanita yang sekarang sudah resmi menikah dengan ayah dengan sebutan ibu, alhasil si anak seketika itu terdiam dan menangis seperti kaya kesambar petir aja. Dan ketika itu pula si anak berjanji tidak akan pernah minta bantuan kepada yang ayah yang sudah benar-benar kelewat batas.
Hingga ketika Ijazah keluar dan dari seorang guru ada yang menawarkan pekerjaan yaitu kerja di toko elektronik maka si anak ini mencoba untuk mengikuti test dan pada saat itu yang berminat kerja adalah 5 anak yang saat itu pula sudah 3 tahun satu kelas jadi masa-masa test pekerjaan tidaklah begitu sulit dan merasa bahwa itu adalah hal yang menantang karena keinginan melanjutkan kuliah si anak ini begitu keras maka dia pun bekerja keras agar bisa menabung untuk biaya kuliah, alhamdulilah setelah beberapa bulan kerja uang sudahlah cukup untuk mendaftar kuliah tahun depan, yang pada saat itu dalam bekerja mungkinlah suatu hal yang baru jadi untuk menyesuaikan dengan kondisi dan situasi tidaklah mudah karena dalam bekerja di toko elektronik itu tidak bisa di sambi alias kerja sambil kuliah maka si anak ini keluar dari kerjaan yang pertama karena niat dari anak bekerja ini adalah ingin sekali melanjutkan kuliah maka si anak ini kerja ikut kontraktor sama seperti kakak sepupunya. Dan setelah dapat beberapa bulan kerja ikut kontraktor tersebut dalam petengahan tahun juga sudah ada pendaftaran mahasiswa baru dan akhirnya si anak ini mendaftar di kampus untuk kuliah walaupun hanya dapat kuliah di tempat biasa si anak ini sudah bersyukur, dan sampai saat ini si anak masih menjalani aktifitas kuliahnya sambil kerja. Alhamdulilahnya lagi untuk biaya kuliah sepeserpun si anak ini tidak pernah merepotkan orang lain dia hanya mengandalakan gaji yang diperolehnya tiap bulannya.
Cukup sekian dulu ceritanya dan minta do’a ya semua yang baca tulisan ku ini moga si anak ini bisa sukses di kemudian harinya, aminnnnnnnnnnnnnn,,,,,,,,,,,,,,
4 komentar:
amiieenn . . . semoga dapat menunjukkan hal yang terbaik :) perjalanan hidup tak semuanya harus dilalui dengan manis, terkadang harus mau menelan kepahitan :)
ceritae bagus,,
Dhhhhuuuwwwwwoooowwwwwwoooo ciiiinttt rempong mocone....
Amiiiin
Posting Komentar